Selamat Datang Di Delta Com Lengkong. Terima Kasih Atas Kunjungan Anda !

Wednesday, 5 February 2014

Contoh Pidato Tentang Lingkungan Hidup

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu Bapak Sukardi selaku guru bahasa Indonesia yang saya hormati dan teman-teman sekalian yang saya banggakan. Puji syukur, kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kita semua bisa hadir ditempat ini dalam keadaan sehat walafiat. Selanjutnya, salawat dan salam kita curahkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing dan memberi petunjuk bagi umat manusia, dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang, dari kehinaan menuju kemuliaan. Adapun judul pidato yang saya sampaikan pada kesempatan ini adalah “Melestarikan Lingkungan Hidup”. Bapak guru yang saya hormati dan teman sekalian yang saya banggakan ! Sebenarnya, semua kekayaan alam, baik yang ada di daratan maupun di lautan merupakan anugerah Allah SWT Yang Maha Kuasa, yang dilimpahkan kepada manusia, akan tetapi manusia sering merusaknya. Sehingga anugerah tersebut berubah menjadi bencana yang menimpa manusia. Timbulnya berbagai musibah, baik yang berupa penyakit maupun berupa bencana alam, semuanya merupakan akibat dari perbuatan manusia yang merusak ekosistem, merusak komposisi alam dan lain sebagainya. Salah satu contoh, nelayan. Mereka adalah masyarakat pesisir yang sering melakukan pemboman, termasuk masyarakat pesisir di daerah kita. Akibatnya apa ? Terumbu karang yang merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya berbagai ekosistem dilaut, rusak parah. Sehingga laut yang tadinya merupakan sumber kekayaan, sumber kehidupan bagi bangsa kita menjadi tidak memiliki nilai apa-apa. Ini merupakan cerminan, akan kurangnya kesadaran dan kualitas SDM masyarakat kita, dimana mereka tidak menyadari akibat dari perbuatanya itu. Bapak guru yang saya hormati dan teman sekalian yang saya banggakan ! Masih banyak contoh lainya, seperti halnya kasus banjir bandang yang terjadi setiap tahunya di kota - kota besar di negeri ini, itu semua karena kelestarian hutan yang tidak terjaga dan tidak terpelihara. Penebangan hutan yang tidak diikuti oleh reboisasi, akan menimbulkan banjir dan erosi, serta tanah longsor yang tidak dapat diatas. Kita tidak perlu berbicara tentang Amerika, Australia atau Afrika, tapi cukup berbicara tentang negeri kita sendiri yang merupakan negara agraris. Negara yang memiliki jutaan hektar hutan lindung, potensi alam yang luar biasa dan lahan – lahan yang begitu subur. Bahkan Koes Plus menggambarkan dalam lagunya “orang bilang tanah kita surga, tongkat, kayu dan batu bisa jadi tanaman”. Bayangkan ! tongkat, kayu dan batu bisa jadi tanaman ? Apalagi jika kita menanam bibit – bibit unggul, pasti akan subur. Subhanallah, sungguh luar biasa anugerah Allah kepada kita. Bapak guru yang saya hormati dan teman sekalian yang saya banggakan ! Tapi apa ? Apa yang telah kita dapatkan dari semua itu ? Negara kita tetap saja miskin dan melarat di tengah – tengah tanah surga atau lahan yang subur ini. Kenapa ini bisa terjadi ? Bukankah kita Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia ? Kita memiliki kitab Al quran yang didalamnya terdapat semua petunjuk hidup bagi yang muslim. Begitu juga dengan agama-agama yang lain, mereka memiliki petunjuk hidup sesuai dengan kitabnya masing-masing. Lalu kenapa ? Kita masih terbelenggu oleh masalah klasik, malas, kurangnya kesadaran dan kemauan untuk belajar, kualitas SDM yang rendah, dan pemahaman terhadap agama yang rendah. Sehingga, kita tidak bisa mengelola sumber daya alam yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita dengan baik. Sekarang, coba kita lihat gunung dan lembah di negeri atau di daerah kita, yang kita saksikan hanyalah batu – batu dan tanah gundul yang ditumbuhi satu atau dua batang pohon. Lahan kita tandus karena ulah sebagian diantara kita yang melakukan penebangan secara liar tidak tahu menanam. Sehingga munculah musibah banjir dan erosi dimana – mana disetiap musim hujan. Sementara dimusin kemarau, terjadi kekeringan, kemudian akhir – akhir ini lahir istilah “pemanasan global” yang menakutkan dunia. Semua musibah demi musibah tiada lain, melainkan cobaan yang diberikan oleh Allah sebagai akibat dari ulah tangan manusia itu sendiri. Bapak guru yang saya hormati dan teman sekalian yang saya banggakan ! Sebagai akhir dari uaraian ini, saya mengajak pada teman sekalian untuk senantiasa ikut memelihara kelestarian lingkungan hidup. Karena hal itu sangatlah penting untuk masa depan bangsa kita tercinta, dan merupakan ibadah yang dapat bernilai pahala untuk kita. Akankah kita terdiam dengan keadaan lingkungan kita sekarang ? Bangkitlah wahai teman – temanku, Ayo kita bangun negara ini menuju negara makmur, adil dan sejahtera. Demikianlah dari saya, semoga bermanfaat untuk kita semua. Mohon maaf atas segala kekurangnya. Wabillahitaufiq wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.

No comments: