Selamat Datang Di Delta Com Lengkong. Terima Kasih Atas Kunjungan Anda !

Wednesday, 5 February 2014

Asal Usul dan Makna Hanacaraka

Dua puluh Aksara Jawa yang tersusun dalam empat baris itu dalam sejarahnya memiliki muatan cerita : Ono Caroko = ada utusan (abdi setia) Doto Sawolo = saling berseteru Podho Joyonyo = sama-sama sakti Mogo Bothongo = Keduanya jadi bangkai Filsafat Jawa kuno ini mengajarkan diperlukannya koordinasi, sinergi, komunikasi satu sama lain dan juga mawas diri. sedangkan arti dari persatu katanya adalah HA NA CA RA KA: Ha: Hurip = hidup Na: Legeno = telanjang Ca: Cipta = pemikiran, ide ataupun kreatifitas Ra: Rasa = perasaan, qalbu, suara hati atau hati nurani Ka: Karya = bekerja atau pekerjaan. Jadi HA NA CA RA KA bisa ditafsirkan bahwa manusia “dihidupkan” atau dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan “telanjang”. Telanjang di sini dalam artian tidak mempunyai apa-apa selain potensi. Oleh karena itulah manusia harus dapat mengembangkan potensi bawaan tersebut dengan cipta-rasa-karsa. Cipta-rasa-karsa merupakan suatu konsep segitiga (segitiga merupakan bentuk paling kuat dan seimbang) antara otak yang mengkreasi cipta, hati/kalbu yang melakukan fungsi kontrol atau pengawasan dan filter (dalam bentuk rasa) atas segala ide-pemikiran dan kreatifitas yang dicetuskan otak, serta terakhir adalah raga/tubuh/badan yang bertindak sebagai pelaksana semua kreatifitas tersebut (setelah dinyatakan lulus sensor oleh rasa sebagai badan sensor manusia). Secara ideal memang semua perbuatan (karya) yang dilakukan oleh manusia tidak hanya semata hasil kerja otak tetapi juga “kelayakannya” sudah diuji oleh rasa. Rasa idealnya hanya meloloskan ide-kreatifitas yang sesuai dengan norma. Norma di sini memiliki arti yang cukup luas, yaitu meliputi norma internal (perasaan manusia itu sendiri atau istilah kerennya kata hati atau suara hati) atau bisa juga merupakan norma eksternal (dari Tuhan yang berupa agama dan aturannya atau juga norma dari masyarakat yang berupa aturan hukum dll). (2) DA TA SA WA LA: (versi pertama) Da: Dodo = dada Ta: Toto = atur Sa: Saka = tiang penyangga Wa: Weruh = melihat La: lakuning Urip = (makna) kehidupan. DA TA SA WA LA berarti dadane ditoto men iso ngadeg jejeg (koyo soko) lan iso weruh (mangerteni) lakuning urip. Dengarkanlah suara hati (nurani) yang ada di dalam dada, agar kamu bisa berdiri tegak seperti halnya tiang penyangga dan kamu juga akan mengerti makna kehidupan yang sebenarnya. Kata “atur” bisa berarti manage dan juga evaluate sedangkan dada sebenarnya melambangkan hati (yang terkandung di dalam dada). Jadi dadanya diatur mengandung arti bahwa kita harus senantiasa me-manage (menjaga-mengatur) hati kita untuk melakukan suatu langkah evaluatif dalam menjalani kehidupan supaya kita dapat senantiasa berdiri tegak dan tegar dalam memandang dan memaknai kehidupan. Kita harus senantiasa memiliki motivasi dan optimisme dalam berusaha tanpa melupakan kodrat kita sebagai makhluk Alloh yang dalam konsep Islam dikenal dengan ikhtiar-tawakal, ikhtiar adalah berusaha semaksimal mungkin sedangkan tawakal adalah memasrahkan segala hasil usaha tersebut kepada Alloh. DA TA SA WA LA: (versi kedua) Da-Ta (digabung): dzat = dzat Sa: Satunggal = satu, Esa Wa: Wigati = baik La: Ala = buruk DA TA SA WA LA bisa ditafsirkan bahwa hanya Dzat Yang Esa-lah (yaitu Tuhan) yang benar-benar mengerti akan baik dan buruk. Secara kasar dan ngawur saya mencoba menganggap bahwa kata “baik” di sini ekuivalen dengan kata “benar” sedangkan kata “buruk” ekuivalen dengan “salah”. Jadi alangkah baiknya kalau kita tidak dengan semena-mena menyalahkan orang (kelompok) lain dan menganggap bahwa kita (kelompok kita) sebagai pihak yang paling benar. (3) PA DHA JA YA NYA: PA DHA JA YA NYA = sama kuat Pada dasarnya/awalnya semua manusia mempunyai dua potensi yang sama (kuat), yaitu potensi untuk melakukan kebaikan dan potensi untuk melakukan keburukan. Mungkin memang benar ungkapan bahwa manusia itu bisa menjadi sebaik malaikat tetapi bisa juga buruk seperti setan dan juga binatang. Mengingat adanya dua potensi yang sama kuat tersebut maka selanjutnya tugas manusialah untuk memilih potensi mana yang akan dikembangkan. Sangat manusiawi dan lumrah jika manusia melakukan kesalahan, tetapi apakah dia akan terus memelihara dan mengembangkan kesalahannya tersebut? Potensi keburukan dalam diri manusia adalah hawa nafsu, sehingga tidak salah ketika Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa musuh terbesar kita adalah hawa nafsu yang bersemayam dalam diri kita masing-masing. (4) MA GA BA THA NGA: Ma: Sukma = sukma, ruh, nyawa Ga: Raga = badan, jasmani Ba-Tha: bathang = mayat Nga: Lungo = pergi Secara singkat MA GA BA THA NGA saya artikan bahwa pada akhirnya manusia akan menjadi mayat ketika sukma atau ruh kita meninggalkan raga/jasmani kita. Sesungguhnya kita tidak akan hidup selamanya dan pada akhirnya akan kembali juga kepada Alloh. Oleh karena itu kita harus senantiasa mempersiapkan bekal untuk menghadap Alloh. *********************************************************************************************** NYEBAR GODHONG KORO NYEBAR GODHONG KORO, SABAR SAKWETORO…Harfiah nasihat Mbah ini berarti bahwa kita harus sabar mulai sedini mungkin dan mulai sekarang juga dalam segala hal dalam kehidupan… toh kesabaran itu tiada batasannya. contoh kesabaran tiada batas ada banyak, salah satunya adalah: sabarlah jika Alloh SWT menjadi Tuhanmu, jika tak sabar cari saja Tuhan yang lain dan sabar itu setengah dari iman kita, jadi yang bisa menguasai sabar dalam hatinya, dia sudah mendapatkan iman setengah dari hidup kita …. sabar memang pahit, namun hasil kesabaran itu adalah manis. contoh: apabila kita sedang sakit duh ga enak rasanya, duh lagi sakitmah makan paria juga pait …sebenarnya sakit itu adalah kifarat dari dosa kita, maka sabarlah,, apabila sudah sembuh hilanglah dosa kita amiiinnn… JER BASUKI MOWO BEYO Harfiah dari petuah jawa ini mengandung arti : semua keberhasilan selalu membutuhkan pengorbanan ING MADYO MANGUN KARSO Ing madyo mangun karso, pribahasa ini mengandung makna : Bahwa perubahan besar bermula dari sebuah langkah kecil arti lebih besarnya Keinginan,Cita-cita dan Harapan yang besar/tinggi tidak akan terwujud kecuali kita memperjuangkannya, dan perjuangan berawal dari merangkak/langkah yang kecil… ALON ALON ASAL KELAKON Memang Alon alon adalah arti dari pelan-pelan atau perlahan, tapi kan sampai juga!… Alon alon asal kelakon dalam kehidupan mengandung makna Sabar, santai saja perlahan-lahan saja yang penting sampai di tujuan dengan selamat, dan terkabul segala keinginan…. OJO DUMEH Ojo Dumeh hanya dua kata tapi mengandung makna yang BESAR sekali bahkan sebagian orang beranggapan Ojo Dumeh adalah pribahasa sapu jagat,, makna dari ojo dumeh itu adalah jangan sombong, jangan semena mena, jangan mentang-mentang… menurut penelitian (ciyeeee) saya selalu mengadakan wawancara, berbincang dan survey sebagian dari para orang-orang tua atau si Mbah, Ojo dumeh itu harfiahnya adalah ungkapan menasehati contoh : Ojo Dumeh gek kuoso, mengko nek dadi diece uwong…. (indonesia) = Jangan mentang-mentang berkuasa nanti bisa-bisa kamu direndahkan oleh orang lain… ada pula: Ojo Dumeh gek urip, mengko pasti mati… (indonesia) = Jangan mentang-mentang bisa hidup bertingkah laku seenaknya , nanti kamu pasti mati… ada pula: Ojo Dumeh iso ngomong, mengko nek dadi bisu… (indonesia) = Jangan mentang-mentang bisa bicara, bicara seenaknya melukai hati orang lain, nanti kalo bisu baru tau rasa… dan masih banyak lagi, makanya ini pribahasa adalah sapu jagat kata si Mbah… awas loh bisi kualat heuheuheu…. SEPI ING PAMRIH RAME ING GAWE Wong njawi, Tiang njawi atau Orang Jawa selalu memegang teguh dalam hati Semboyan yang ada dari zaman nenek moyang… sepi ing pamrih rame ing gawe arti harfiahnya adalah = selalu bekerja, berkarya, berkorban tenaga, jiwa bahkan nyawa untuk membela apa yang menjadi keyakinan….. bekerja dan berkorban tiada henti demi Negara, Agama, Tanah Air yang di cintai tanpa sedikitpun pamrih…. saya sendiri ingin selalu memegang teguh semboyan ini hingga hembusan nafas terakhir… orang jawa yakin Walau didunia ini berkorban tanpa pamrih.. di akherat nanti mendapat kejayaan yang panjang tiada akhir!!!! Amiin BECIK KETITIK OLO KETORO Becik ketitik olo ketoro adalah pribahasa yang mengandung makna dan arti jika suatu kebenaran/ perbuatan baik ditutup-tutupi maka lambat laun ia akan muncul juga, dan sepandai-pandainya menyimpan bangkai busuk/ perbuatan tercela dan kebusukan hati maka lama-lama baunya akan tercium juga.

No comments: